Logtra
thumb
  • December 16, 2023
  • 0 Comments

Apa itu Ready Stock? Keuntungan dan Bedanya dengan Pre Order

Siapa sih yang tak kenal dengan istilah “ready stock” saat belanja online? Bagi pengguna marketplace, pasti sering terdengar kata-kata ini. Dunia digital yang terus berkembang membuat belanja online semakin mudah, tapi seringkali kita masih bingung dengan istilah-istilah seperti ready stock, pre order, atau bahkan pay later. Singkatnya pengertian ready stock adalah barang yang sudah ada stocknya sehingga pelanggan dapat langsung membeli dengan cepat.

Mungkin sebagian dari kita sudah familiar dengan konsep ready stock, tapi apa sebenarnya arti dari istilah ini? Bagaimana keuntungan dan kerugiannya dalam dunia bisnis? Dan apa bedanya dengan pre order? Yuk mari kita bahas disini!

Apa itu Ready Stock?

Ready stock adalah istilah dalam dunia perdagangan dan e-commerce yang merujuk pada produk atau barang yang sudah tersedia dalam stok dan siap untuk dijual atau dikirim kepada pelanggan tanpa perlu menunggu waktu produksi atau persiapan tambahan. Dalam konteks belanja online, istilah ini sering digunakan untuk menyatakan ketersediaan produk secara langsung, sehingga konsumen dapat langsung melakukan pembelian dan mendapatkan barang dengan cepat.

Postwoman at storehouse

Image Source: Freepik.com

Jadi, ketika sebuah produk dinyatakan sebagai “ready stock,” itu berarti barang tersebut sudah ada dalam gudang atau tempat penyimpanan penjual dan dapat segera dikirim atau diambil oleh pelanggan setelah melakukan pembelian. Istilah “ready” di sini menunjukkan bahwa produk tersebut siap untuk dipasarkan tanpa menunggu proses produksi tambahan.

Keuntungan Meggunakan Sistem Ready Stock

Free photo portrait of beautiful happy woman carry boxes with orders businesswoman with carry delivery and showing okay sign white background

Image Source: Freepik.com

Menggunakan sistem ready stock dalam bisnis memiliki sejumlah keuntungan yang dapat meningkatkan efisiensi operasional dan kepuasan pelanggan. Berikut adalah beberapa keuntungan utama menggunakan sistem ready stock

1. Pelayanan yang Cepat

Barang yang sudah tersedia dalam stok memungkinkan perusahaan untuk memberikan pelayanan yang lebih cepat kepada pelanggan. Proses pengiriman atau pengambilan barang dapat dilakukan dengan segera setelah pelanggan melakukan pembelian.

2. Menghindari Kehilangan Penjualan

Dengan ready stock, perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan secara langsung tanpa risiko kehilangan penjualan akibat keterbatasan stok. Ini membantu menjaga kepuasan pelanggan dan memaksimalkan potensi pendapatan.

3. Responsif terhadap Permintaan Pasar

Ketersediaan ready stock memungkinkan perusahaan untuk merespons dengan cepat terhadap perubahan permintaan pasar. Jika ada lonjakan permintaan, perusahaan dapat segera memenuhi pesanan dari stok yang sudah ada.

4. Manajemen Persediaan yang Efisien

Memiliki ready stock memungkinkan perusahaan untuk melakukan manajemen persediaan yang lebih efisien. Dengan pemantauan dan pengelolaan stok yang baik, perusahaan dapat menghindari kelebihan atau kekurangan persediaan yang dapat mengganggu operasional bisnis.

5. Fleksibilitas Penjualan

Dengan sistem ready stock, perusahaan memiliki fleksibilitas yang lebih tinggi dalam melakukan penjualan. Mereka dapat menjual produk dengan berbagai metode, seperti penjualan langsung, penjualan online, atau melalui mitra distribusi, karena mereka memiliki stok yang siap untuk dipasarkan.

6. Mengurangi Risiko Keterlambatan Pengiriman

Dengan ready stock, risiko keterlambatan pengiriman dapat dikurangi karena barang sudah ada dan siap untuk dikirim. Ini mengurangi potensi ketidakpuasan pelanggan akibat keterlambatan.

Kerugian Menggunakan Sistem Ready Stock

Free photo working at delivery service

Image Source: Freepik.com

Meskipun sistem ready stock memiliki banyak keuntungan, namun ada juga beberapa kerugian yang perlu dipertimbangkan oleh perusahaan. Berikut adalah beberapa kerugian menggunakan sistem ready stock

1. Biaya Penyimpanan

Menyimpan barang dalam ready stock memerlukan ruang penyimpanan fisik, dan biaya sewa gudang, perawatan persediaan, asuransi, serta keamanan barang dapat menjadi beban tambahan bagi perusahaan.

2. Risiko Penurunan Nilai Barang

Barang yang disimpan dalam ready stock rentan terhadap penurunan nilai seiring berjalannya waktu. Terutama untuk produk yang memiliki masa pakai terbatas atau rentan terhadap perubahan tren pasar.

3. Keterbatasan Ruang Penyimpanan

Jika perusahaan memiliki ruang penyimpanan yang terbatas, menyimpan barang dalam ready stock dapat menjadi tantangan. Barang yang berukuran besar atau memiliki rotasi persediaan yang tinggi dapat membatasi kapasitas penyimpanan.

4. Biaya Pembuangan Barang

Jika produk tidak terjual dengan cepat dan mengalami penurunan nilai, perusahaan mungkin menghadapi biaya pembuangan atau penyesuaian harga yang dapat merugikan keuangan.

5. Risiko Perubahan Tren Pasar

Produk yang sudah ada dalam ready stock rentan terhadap perubahan tren pasar. Jika tren berubah dan produk tidak lagi diminati, perusahaan mungkin mengalami kesulitan menjual stok yang sudah ada.

Perbedaan Ready Stock dan Pre-Order

Free photo parcels for customers

Image Source: Freepik.com

Perbedaan antara pre-order dan ready stock terletak pada saat ketersediaan produk dan proses transaksi. Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara keduanya:

1. Waktu Ketersediaan Produk

Ready Stock

Produk sudah tersedia secara fisik dalam stok dan siap untuk dijual atau dikirimkan kepada pelanggan secara langsung. Konsumen dapat langsung membeli dan menerima produk tanpa menunggu waktu produksi.

Pre-order

Produk belum tersedia di pasaran saat pelanggan melakukan pemesanan. Pelanggan melakukan pembelian sebelum produk tersebut benar-benar tersedia, dan penjual akan mengirimkan atau memberikan produk sesuai jadwal yang telah ditentukan.

2. Waktu Pengiriman

Ready Stock

Pengiriman dapat dilakukan dengan segera setelah pelanggan melakukan pembelian. Waktu pengiriman tergantung pada pilihan ekspedisi atau kurir yang digunakan oleh pembeli.

Pre-order

Waktu pengiriman atau ketersediaan produk tergantung pada tanggal atau jadwal yang telah ditentukan oleh penjual. Pelanggan harus bersedia menunggu hingga produk tersebut diproduksi atau tiba di pasaran.

3. Risiko Kehabisan Stok

Ready Stock

Risiko kehabisan stok minimal karena produk sudah ada dalam stok dan siap untuk dijual. Pelanggan dapat membeli tanpa khawatir produk habis.

Pre-order

Terdapat risiko bahwa produk yang dipesan mungkin tidak tersedia atau mengalami keterlambatan dalam produksi atau pengiriman. Pelanggan harus bersedia menghadapi kemungkinan kehabisan stok.

4. Fleksibilitas Penjualan

Ready Stock

Penjualan dapat dilakukan dengan fleksibilitas tinggi karena produk sudah ada dan siap untuk dipasarkan. Penjual dapat merespons dengan cepat terhadap permintaan pasar yang fluktuatif.

Pre-order

Penjual memiliki waktu untuk menyesuaikan produksi atau persediaan berdasarkan permintaan yang diterima dari pelanggan. Fleksibilitas penjualan lebih tergantung pada jadwal produksi.

5. Kesempatan untuk Mendapatkan Produk Unik

Ready Stock

Pelanggan memilih dari produk yang sudah ada dalam stok. Tidak ada kepastian bahwa produk tersebut unik atau terbatas.

Pre-order

Pelanggan memiliki kesempatan untuk memesan produk yang belum diluncurkan atau mungkin terbatas dalam ketersediaannya. Ini memberikan kesempatan untuk mendapatkan produk yang mungkin tidak tersedia di pasar umum.

6. Penyesuaian Produksi

Ready Stock

Produk telah diproduksi sebelumnya dan jumlah stok dapat diatur berdasarkan permintaan historis atau proyeksi penjualan.

Pre-order

Penjual dapat menyesuaikan produksi berdasarkan jumlah pre-order yang diterima. Ini membantu menghindari produksi berlebihan.

7. Risiko Kecepatan Penjualan

Ready Stock

Penjualan dapat lebih cepat karena produk sudah siap untuk dikirim. Tidak perlu menunggu waktu produksi.

Pre-order

Waktu penjualan mungkin lebih lambat karena produk belum tersedia secara fisik saat pelanggan melakukan pemesanan.

8. Keamanan Persediaan

Ready Stock

Keamanan persediaan lebih tinggi karena stok sudah ada dan dapat dipantau dengan lebih baik.

Pre-order

Risiko kelebihan persediaan atau kekurangan persediaan dapat terjadi jika produksi tidak disesuaikan dengan baik dengan jumlah pre-order.

Pemilihan antara pre-order dan ready stock tergantung pada strategi bisnis, karakteristik produk, dan preferensi pasar. Beberapa perusahaan mungkin menggunakan kedua strategi ini untuk memaksimalkan potensi penjualan dan memenuhi berbagai kebutuhan pelanggan.

Kesimpulan

Ready stock adalah produk yang sudah tersedia dan siap dijual tanpa menunggu produksi tambahan. Keuntungan meliputi pelayanan cepat, menghindari kehilangan penjualan, dan responsif terhadap permintaan. Kerugian meliputi biaya penyimpanan dan risiko penurunan nilai barang. Perbedaan dengan pre-order terletak pada saat ketersediaan produk, waktu pengiriman, dan fleksibilitas penjualan. Pemilihan antara keduanya bergantung pada strategi bisnis perusahaan.
Baca artikel lainnya tentang 5 Manfaat Jasa Pengiriman Logistik

________________________________________________________________

Itulah pengertian tentang ready stock. Jika Anda sedang membutuhkan jasa ekspedisi terbaik yang aman dan terpercaya untuk mengirimkan berbagai barang, pilihlah Terminal Cargo Indonesia. Jangan ragu untuk memilih jasa ekspedisi yang terpercaya dan terbaik untuk memenuhi kebutuhan pengiriman barang Anda di seluruh Indonesia ya! Siap untuk mengirim barang Anda dengan Terminal Cargo Indonesia? Yuk hubungi kami di sini!

Leave A Comment